Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

TENDER DI CIAMIS BIKIN PUSING PENGUSAHA

 "TENDER DI CIAMIS BIKIN PUSING PENGUSAHA" Lagi lagi pengusaha yang ikut tender atau penyedia barang dibikin pusing oleh pihak Pokja yang ada di Kab. Ciamis. Layanan Pengadaan Secara Elektronik atau disingkat  (LPSE) sebagai lembaga penyelenggara di Kabupaten Ciamis.  Ungakapan kekecewaan diungkapkan oleh  salah satu perusahaan yang ikut tender di Kabupaten Ciamis yang bernilai kurang lebih 7,7 miliar yang dimenangkan oleh PT Keisha yang sudah mendapatkan hampir 3 tender di Ciamis, sementata tender tersebut semuanya berasal dari instansi yang sama yaitu yang berada di dinas PUPR kabupaten Ciamis. Berawal dari kejadian tersebut salah satu pengusaha atau perusahaan yang bernama PT Indi daya nusa reka yang mengikuti dari penyelenggaraan tender di Kabupaten Ciamis dengan nama tender peningkatan Jalan Cikupa Karang Kemiri, perusahaan tersebut merasa kecewa karena perusahaan tersebut sudah betul-betul merasa memenuhi dokumen kualifikasi berdasarkan apa yang ada di LPSE tet...

BELUM SATU TAHUN BERDIRI JUGA BELUM PERNAH PUNYA PENGALAMAN PEKERJAAAN."KARENA TIDAK PUNYA KETERANGAN HASIL AUDIT ACOUNTING PUBLIK" PT INDI DAYA NUSAREKA KECEWA KARENA KALAH BUKAN BERDASARKAN PENAWARAN.

HEADLINE TO DAY- Lagi lagi pengusaha yang ikut tender atau penyedia barang dibikin pusing oleh pihak Pokja yang ada di Ciamis atau para penyelenggara di LPSE Kabupaten Ciamis. Hasil dari pada apa yang diutarakan tentang kekecewaan salah satu perusahaan yang ikut tender di Kabupaten Ciamis yang bernilai kurang lebih Rp.7,7 miliar yang dimenangkan oleh PT Keisha yang sudah mendapatkan hampir tiga tender di Ciamis,malah tender tersebut semuanya berasal dari instansi yang sama yaitu yang berada di dinas PUPR kabupaten Ciamis. Karena sudah sesuai dalam melaksanakan petunjuk atau juklak juknis dari dokumen kualifikasi,mungkin pengusaha PT tersebut yang telah mengikuti tender tersebut yaitu tender di Kabupaten Ciamis dengan nominal kurang lebih 7,7 Miliar pengusaha tersebut apalagi sudah merasa cukup mengikuti dokumen kualifikasi yang ada di LPSE Kabupaten Ciamis,menuai kekecewaan atas keputusan yang di telah di tentukan oleh pokja kabupaten ciamis. Berawal dari kronologis dari salah satu pen...

AKAR MULA TERJADINYA KRISIS MONETER 1998

Gambar
 

Mr Mk Bambang Utomo

Gambar
  Mr Mk Bambang Utomo Akar Penyebab Kerusuhan 1998 dan Permufakatan Jahat Reformasi 14 FEBRUARI 2017 · PUBLIK Melihat kembali meletusnya kerusuhan di bulan Mei 1998, dan lahirnya reformasi harus dengan mengetahui motif utama yang menjadi faktor pemicunya.  Selama periode orde baru, Soeharto melakukan penggandaan uang sebanyak 13.000 trilyun.  Dan Soeharto pada saat itu memerintahkan 48 orang Jenderal yang terdiri dari para Jenderal bintang 4, 3 dan 2, untuk ikut melakukan kontrol dan pengawasan terhadap masuknya dana setelah penandatanganan di atas kapal Armada 7 yang dilakukan Grantor, guna membantu perekonomian Indonesia sesuai permintaan dari Soeharto. Namun di belakang hari ke 48 Jendral tersebut melakukan penyelewengan dan pengkhianatan berupa pencurian asset dan penggandaan uang, dengan bekerja sama dengan putera-puteri Soeharto dan kroninya.  Kedatangan kapal induk Armada 7 di Tanjung Benoa Bali merupakan peristiwa yang sangat penting. Kedatangannya adalah mer...

BATIN KITA DI " KAMI " UNTUK MENYELAMATKAN NKRI

Gambar
   

GATOT NURMATYO

 

MR.MALIKUL KUSNO BAMBANG UTOMO

Gambar
  Mr Mk Bambang Utomo Who Is Mr Bambang Utomo.?? The Root Causes of the 1998 Riots and the Criminal Reform Consensus FEBRUARY 14, 2017 · PUBLIC Looking back at the outbreak of the riots in May 1998, and the birth of reform, we must know the main motive that was the trigger. During the New Order period, Suharto doubled his money as much as 13,000 trillion. And Soeharto at that time ordered 48 Generals consisting of 4, 3 and 2 star Generals, to take part in controlling and supervising the inflow of funds after the signing of the 7th Fleet ship by Grantor, in order to help the Indonesian economy according to Suharto's request. However, on the back of the 48th day, the General committed fraud and treason in the form of asset theft and multiplying money, in cooperation with Suharto's sons and daughters and cronies. The arrival of the aircraft carrier Fleet 7 at Tanjung Benoa Bali is a very important event. His arrival was a return and handover of assets and stick of command to someo...